Cerita Wayang
Seri akhir Ramayana
LAWA DA KUSYA
Penulis Kembali : Djoko Lelono
Penerbit : Pustaka Jaya - Dep. P & K - Cetakan ke 2, th 1976
Sebuah kisah pewayangan yang diambil atau diserap dari cerita wayang India pada babak akhir serial Ramayana. Ceriat ini sangat jarang dipentaskan di Indonesia, karena ceritanya begitu tragis dan menyedihkan. Meskipun cerita ini indah, tapi banyak kalangan pengamat dan penggemar wayang menyayangkan mengapa cerita ini dibuat,.... sehingga meskipun cerita ini indah tapi justru mengurangi keindahan, kemegahan, serta heroiknya serial epos Ramayana.
Namun jikalau cerita ini direnungkan.... akan terasa sangat wajar atau bisa saja terjadi, kita baru tahu maksud diciptakannya terusan kisah Ramayana ini.... Cerita ini seolah sebagai sebuah peringatan kepada umat manusia .... betapa keji dan dahsyatnya efek sebuah fitnah, sebuah kecurigaan yang terlalu kuat namun tanpa bukti... hingga hampir saja melenyapkan sebuah negara besar dan bangsanya dari muka bumi, namun sempat memporak porandakan tata pemerintahan dan kesejahteraan rakyatnya... hanya gara-gara sebuah isu di masyarakat yang memanas.... sebuah pelajaran yang amat berharga bagi umat manusia ... terutama bagi Indonensia yang saat ini sangat gemar isu dan berpolemik di media masa...
Hanya setelah membaca buku ini, saya jadi agak bingung,... karena sebagian sumber yang saya ketahui, cerita yang konon juga merupakan karya Walmiki ini (sebagian meragukan, apakah ini kisah asli karya Walmiki,... sebagian mengatakan ini karya orang atau empu pujangga lain yang ingin menandingi atau mengguggat kisah Ramayana), menyatakan Empu Walmiki yang mengasuh Shinta di akhir hayatnya, sebagian lain mengatakan justru Walmikilah yang yang menyampaikan isu, atau menjadi penyebab utama atau asal muasal tragisnya peristiwa dalam cerita ceritera. Di buku ini, Walmiki malah berperan lain .... entahlah... mana yang benar....
Maka dalam wayang Jawa yang bersumber dari kitab Pustaka Raja, serial terakhir dari kisah Ramayana adalah Rama Nitis dan Rama Nitik,... yang dirasakan lebih indah dan tidak membuat kecewa atau pun sedih bagi para pengggemar kisah wayang... dan terasa pas sekali sebagai pintu masuk atau bersambung ke dalam cerita Mahabharata... yang di dalam kisah asli India nya justru tidak ada...
Buku ini dituliskan kembali dengan apik oleh novelist top, Djoko Lelono.... berformat buku tulis, kertas HVS, tebal 68 halaman.
Kondisi bekas pepustakaan, masih asli, cukup rapi dan masih bagus meski sudah berumur 37 tahun.
Harga : Rp 55.000,-
SOLD